Senin, 28 Desember 2015

Bahagia Hidup Pesantren

0 komentar
Bahagia Hidup Pesantren Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

(Bel Berbunyi) Pagi menjelang subuh aku telah dibangunkan oleh suara bel yang sangat keras. Bergegas aku menuju kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu, setelah itu aku dan kawan-kawanku mengambil peralatan sholat dari mulai sarung sampai peci.
Kemudian aku dan kawanku pergi ke masjid untuk sholat subuh berjama’ah, lalu setelah sholat berjama’ah aku langsung setoran hafalan qur’an kepada guruku..

“li, ustadnya kemana nih? tumben gak ada?” Tanya Radit
“Gak tau deh, coba kita cari bareng yuk. siapa tau ketemu..” Jawab Ali
“Eh eh tungguiin, biar carinya bareng, kita kan satu Halaqah” Ucap Randy

Terlihat ustad kami lagi berjalan menuju kelas Ibnu rusyd..

“Nah, tuh ketemu ustadnya lagi jalan ke kelas. yuk samperin biar kita bisa setoran lebih awal” Ucap ali Sambil semangat
“Ya udah ayo” Ucap Radit dan Randy

Setelah kami menyetorkan hafalan kami yang tadi malam telah kami hafalkan, kami langsung muraja’ah lagi hafalan kami biar tidak terlalu hilang/lupa.. Setelah itu jarum panjang menunjukkan ke
... baca selengkapnya di Bahagia Hidup Pesantren Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Read full story

Wiro Sableng #55 : Misteri Dewi Bunga Mayat

0 komentar
Wiro Sableng #55 : Misteri Dewi Bunga Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SATU

DI DALAM KEDAI yang tak seberapa besar itu hawa terasa hangat dan pengap padahal di luar hujan rintik-rintik dan angin bertiup cukup keras. Pendekar 212 Wiro Sableng seharusnya sudah sejak tadi meninggalkan kedai dengan perut kenyang. Namun seorang dara berwajah manis yang setiap mata lelaki tak mau berkesip memandangnya, membuat murid Sinto Gendeng itu tak beranjak dari bangku yang didudukinya.

Si jelita itu makan dengan tenang di sudut kedai. Kepalanya hampir selalu tertunduk. Namun dari tempatnya duduk Wiro bisa melihat hampir keseluruhan wajah yang cantik itu. Sang dara mengenakan pakaian putih sebentuk kebaya panjang dengan kancing besar-besar yang tebuat dari kain putih. Dia tidak mengenakan kain panjang sebagaimana biasanya orang memakai kebaya, tetapi mengenakan sehelai celana panjang sebatas betis juga berwarna putih. Sebagian betisnya yang tersembul tampak kukuh walaupun tidak menyembunyikan kemulusan dan kelembutan serta keputihan sebagai betis seorang dara.

Di luar kedai udara malam terasa dingin dan suasana tampak tenang sunyi. Namun jika kita memalingkan kepala kea rah pohon besar di halaman sebelah kedai, tampaklah empat orang lelaki muda mendekam dalam gelap bebayangan pohon, duduk tak bergerak di atas kuda masing-masing. Seekor kuda putih tertambat tak jauh dari sana. Lalu masih ada seekor kuda lagi di samping kedai yang tidak
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #55 : Misteri Dewi Bunga Mayat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Read full story
 

My Blog List

Inspirasi Motivasi's Fan Box